Suatu hari di tahun 2000 an, lagi memfotocopy di jalan Abdullah lubis dekat rumah makan minang simpang Darussalam ada buku tentang sejarah jalan-jalan di medan baru antara lain jalan kangkong, sewaktu saya minta dicopykan satu exemplar, tukang foto copy menolaknya alasannya harus seizin pemilik buku.
Di Medan sejarah tentang Medan tidak banyak diketahui warga (Buku sejarah tentang kota Bandung bisa lebih tebal dari bantal, karena didukumentasikan dengan baik, misalnya saja tentang Djaparis, Utama, Rahmadsyah, Amaliun, Halat, Laksana? tidak diketahui asal usulnya. (Antara dan Puri) yang ada kisahnya. Dari segi istilah yang digunakan misalnya : pajak untuk pasar, kereta untuk sepeda motor, semalam untuk kemarin, pinggir untuk kiri, doorsmeer untuk steam, dll.
Buku ini ditulis untuk mengisi kekosongan itu, berisikan cerita-cerita, kisah-kisah berdasarkan ingatan-ingatan tinggal di medan puluhan tahun dan mencari informasi di google, dari peta, tulisan, dan juga mencari informasi di buku-buku lama. Sebelumnya sudah pernah diposting di WA anak medan “ Medan Tempo Dulu “yang anggotanya 30.000 an. (terimakasih untuk admin dan seluruh anggota aktifnyanya lebih kurang 500 orang).
Cerita-cerita yang ada di buku ini ditulis dalam kurun waktu 2021-2024 pada WA group MTD, makanya bersifat popular, tidak dimaksudkan sebagai “tulisan ilmiah “, buku ini dibaca di waktu senggang di tempat yang lapang, sambal-sambil ngopi di warkop, atau sambil menunggu antrian dokter di rumah sakit, pinomat bisa menghibur; jangan dibaca waktu macet di jalan atau waktu lagi berteduh hujan deras.
Kalau kemudian “kecintaan dan kepedulian” kita pada kota Medan semakin meningkat, alhamdulillah, karena menjadi anak medan itu, “kebanggan yang bisa menular tapi bisa juga memudar“. Wassalam.
Your review is awaiting approval
I was studying some of your posts on this internet site and I believe this internet site is very instructive! Retain posting.